Tari
Pasambahan merupakan sebagai ucapan selamat datang dan ungkapan rasa hormat kepada
tamu yang datang. Tari Pasambahan biasanya ditampilkan saat menyambut tamu dan
saat kedatangan pengantin pria ke rumah pengantin wanita. Setelah Tari
Pasambahan kemudian dilanjutkan dengan suguhan Daun Sirih dalam Carano kepada
Sang tamu, sedangkan pada acara penyambutan pengantin pria, Daun sirih dalam
Carano disuguhkan kepada pengantin pria sebagai wakil rombongan dan juga kepada
kedua orangtua pengantin pria.
Dalam
Tari Pasambahan ini, terdapat gerakan-gerakan silek (silat) yang tentunya khas
dari Ranah Minang. Silek dari Ranah Minang berbeda dari silat umumnya. Coba
perhatikan gerakan silatnya !
- · Miriang agak membungkuak, (miring agak membungkuk)
- · Langkahnyo cando baserak, (langkahnya seperti berserakan)
- · Dek urang rabah tando kalah, (kalau orang lain rebah tandanya kalah)
- · Tapi bagi pandeka minangkabau sangajo rabah ka tanah sabab posisi di bawah mambuek gerak labiah lincah. (tapi untuk pendekar Minangkabau sengaja rebah ke tanah karena posisi di bawah membuat gerakan lebih lincah)
- · Kok kucianglah rabah manalantang, musuahyo indak barani mandakek, (kalau kucing rebah menelentang, musuhnya tidak akan berani mendekat)
- · Mako tumbuahlah dalam papatah, bialah roda baputa asa sumbu tetap di tangah. (maka tumbuhlah dalam pepatah, biarlah roda berputar asalkan sumbu tetap di tengah)
Dan alat-alat musiknya untuk penunjang Tari
Pasambahan:
- · Talempong Pacik (alat musik pukul terbuat dari logam)
- · Sarunai (alat musik tiup yang terbuat dari batang padi)
- · Gandang Tambui (alat musik pukul kulit)
- · Bansi ( alat musik tiup yang terbuat dari Bambu)
- · Tassa ( alat musik pikul dari kulit)
Tari Pasambahan
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar